Selamat datang Dan selamat Membaca di Blog Kobepaibo..!!

PENDIDIKAN KARAKTER MENENTUKAN MASA DEPAN BANGSA




Foto:NORBERD KEMI BOBI/KM
Opini, (KM)--Dalam Upaya menciptakan generasi yang berkarakter, berbagai upaya sedang dan telah dilakukan oleh berbagai kelembagaan, baik lembaga pendidikan formal dan non formal, dan Organisasi manapun guna menjadikan individu yang matang dalam berkarakter. Untuk menjelaskan mengenai pendidikan karakter, perlu diketahui makna dasar kata yang menjadi karakter seseorang.

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan. Hadirnya lembaga pendidikan telah melahirkan lebih dari satu jiwa yang memiliki pengetahuan akan pentingnya berpendidikan. Pendidikan merupakan tolak dasar sesorang untuk mengikuti penambahan pengetahuan secara berjenjang, diawali dari pendidikan anak usia dini, pendidikann dasar, menengah pertama, menengah atas, perguruan tinggi sampai pada program magister. Dan banyak diantaranya yang terus mengembangkan pendidikan dengan berbagai gelar. Karakter menurut  Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional, karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan karakter dimulai saat anak usia dini, karena otak seorang anak menerima setiap stimulus berupa visualisasi maupun audio yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Pendidikan karakter yang dilakukan secara bertahap mulai dari peranan keluarga, lingkungan sekitar, lingkungan sekolah, kampus dan Lingkungan sosial. Karakter merupakan nilai pada individu yang menjadikan individu tersebut bermoral dan bermartabat serta menunjukan simpatinya terhadap lingkungan sosial. 

Dalam pelaksaan pendidikan karakter, dengan tujuan mengembangkan individu yang tidak hanya berintelektualitas, namun memiliki integritas diri yang mana menjadikan individu tersebut bermartabat dan bermoral. Salah satu contoh sederhana yang terjadi, seorang anak yang meminta uang untuk membeli sesuatu, tetapi anak tersebut membeli rokok. Atau seandainya ditemukan pemuda yang mengkonsumsi minuman keras atau beralkohol, yang mana hal tersebut telah melanggar aturan agama. Maupun Petugas Parkir, Sopir yang menarik pajak lebih dari tariff. Banyak kita jumpai di lingkungan kita di Indonesia khusunya papua terjadi korupsi, kekerasan, perusakkan, kejahatan seksual, Tindakan yang melanggar HAM (Hak Asasi Manusia), perkelahian masa, kehidupan yang konsumtif, malpraktik, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya.

Berbagai penyimpangan terhadap norma-norma yang terjadi menandakan bahwa lemahnya pendidikan karakter di berbagai sisi. Belum banyak masyarakat yang menyadari pendidikan karakter yang sesungguhnya. Adapula yang memahami, namun lalai untuk mempraktikkannya. Pembuktian individu yang memiliki karakter akan terlihat dalam proses perkembangan usia dan praktik sederhana dilapangan, terlebih saat memperoleh pekerjaan maupun jabatan. Salah satu penerus bangsa, pembaharu masa kini dan masa depan bangsa bergantung pada pelaku atau pemimpin yang memiliki pribadi yang berkarakter.

Dengan Tujuan pendidikan karakter guna memproses individu sebagai pribadi yang berperilaku baik, sekaligus mengembangkann potensi keimanan, afektif individu sebagai manusia dan dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Juga mengembangkan kebiasaan perilaku individu yang terpuji yang sejlan dengan nillai universal dan individu tersebut menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan serta menjadikan lingkungan baik sekolah, kampus maupun tempat kerja sebagai llingkungan yang aman, jujur, bersahabat dengan rasa bangga yang tinggi. Berbagai upaya penyelasaian dilakukan dengan membentuk peraturan undang-undang, penguatan hukum, peningkatan upaya pelaksanaan dan alternative pendidikan di lembaga pendidikan formal. Karena pentiingnya generasi bangsa yang berkarakter, maka kurikulum nasional Indonesia, pada tahun 2013 mulai menggabungkan pendidikan karakter kedalamnya. Saat ini diseluruh daerah menyesuaikan dengan pendidikan karakter tersebut.

Pendidikan karakter dapat berguna pada individu yang pola pikir (kognitf)nya terbuka. Dari pembahasan diatas, individu dapat mengerti tujuan dan pemanfaatannya secara bijak untuk mulai menerapkan dilingkungannya baik secara individu maupun kelompok.  Ada beberapa hal yang menjadi pilar dasar untuk membentuk individu sebagai pribadi yang berkarakter, yaitu Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. 

1.     Agama : Sebagai masyarakat yang beragama, pada setiap agama mengajarkan kebaikan dan kebenaran yang ada dalam aturan agama yang mana bertujuan menjadikan manusia yang beriman dan bermoral. Dalam aspek apapun, baik secara politis kehidupan kenegaraan pun didasari pada agama.

2.  Pancasila : Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ditegakkan atas dasar prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang pada Pancasila sendiri dan UUD 1945. Artinya, Nilai tersebut mengatur kehidupan politik, hokum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Dengan tujuan menjadi warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan dan dapat mengaplikasikan nilai pancasila tersebut dalam kehidupannya sebagai warga negara.

3.  Budaya : Suatu kebenaran bahwa dimanapun nilai budaya selalu digunakan dalam pendidikan dengan pendekatan budaya setempat. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan arti dalam hubungan antar anggota masyarakat. Sehingga nilai budaya berperan penting dalam pendidika karakter.

4. Tujuan Pendidikan Nasional : Sebuah upaya yang dilakukan oleh Negara untuk menjalankan tugas pemberian pengetahuan dan wawasan kepada individu dalam lembaga pendidikan untuk menjadi intelektualitas dan dikembangkan pendidikan karakter dalan pendidikan formal sehingga individu menjadi seimbang dalam penddidikan akademik dan pendidikan karakter.

Berdasarkan empat pilar membangun karakter, maka nilai-nilai tersebut telah teridentifikasi sebagai berikut :
Nilai
Deskripsi
Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama, toleran terhadap ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
Jujur
Perilaku individu yang menjadika dirinya selalu dapat dipercaya
Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
Tanggung Jawab
Sikap dan tanggung jawab seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), Negara dan Tuhan yang maha kuasa
Kerja Keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dann tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil yang baru dari sesuatu yang telah dimiliki
Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, ras, etnis, pendapat sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
Demokratis
Cara berikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
Cinta Damai
Sikap, Perkataan dan Tindakan yang meyebabkan orang lain merassa senang dan aman atass kehadiran dirinya
Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lenig mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,, dilihat dan didengar
Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya
Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bahan bacaan yang memberikan wawasan dan kebajikan bagi dirinya
Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan ala sekitarnya dan mengembangkan upaya-uapaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain
Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memeperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerjasama dengan orang lain
Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bersikap dan melakukan yang menunjukan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa

Dengan memahami nilai-nilai diatas, maka segenap individu dapat menjadi sumber daya manusia yang berkarakter demi kemajuan bangsa. Individu mampu memberdayakan dirinya untuk memiliki nilai-nilai baik yang telah tertuang dalam empat pilar pembentuk karakter bangsa yaitu agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Sehingga terciptanya pemimpin bangsa yang berkarakter yang menjunjung tinggi nilai yang dikatakan sebagai pribadi yang berkarakter.

Selain Peratutan Undang- undang yang dibuat, Alternatif lain yang dapat digunakan adalah edukasi. Pendidikan karakter dapat dimulai sejak anak usia dini, peran keluarga sangat dibutuhkan, karena anak tersebut tumbuh dan berkembang bersama keluarganya. Sisi lain lingkungan sangan membentuk pola pikir anak tersebut hingga remaja dan dewasa. Pendidikan karakter sangat diperlukan pula diterapkan dalam lembaga pendidikkan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Karena lembaga pendidikan mendidik individu dalam waktu lama minimal tiga tahun sehingga peranan lembaga pendidikan sangat diperlukan. Selain di Lembaga pendidikan formal, tempat pendidikan non formal juga tak kalah penting, proses pembentukan mental dengan bertatap alam maupun sosial. 

Pendidikan karakter akan sangat mempengaruhi individu setelah menjadi dewasa atau memasuki dunia kerja atau profesi. Membangun dan melahirkan generasi yang berkarakter tidaklah muda, perlu dukungan dari setiap kalangan dan setiap pemangku kepentingan yang ada di Indonesia. Dan proses tersebut terus berjenjang dan dilakukan dengan praktik atau perilaku sederhana setiap harinya. Individu yang berkarakter menjadi suatu kebanggan terhadap dirinya sendiri, dan ikut menciptakan sebuah bangsa yang bermoral, bermartabat dan menjunjung tinggi nilai – nilai karakter. Yang pada akhirnya keinginan memajukan suatu daerah, bangsa dan negara menjadi nyata dan dikagumi bangsa itu sendiri dan bangsa lain. 

Penulis, oleh NORBERD KEMI BOBII  – Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNCEN
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : bloggerpapua.idm | Anakcenderawasih | Bloggerpapua.id
Copyright © 2015. KOBEPAIBO - All Rights Reserved
Admin by Enagokobepa
Proudly powered by kobepa