Tuhan Selalu Yang Menjadi Pertama (Foto: Dok. Ist/KM) |
Oleh: Frans Pigai
Religion - (KM). Kata seseorang, “Kata sibuk hanya keluar dari seseorang yang tidak bisa mengatur waktunya.”
Aku rasa kita bukanlah orang-orang sibuk, kita hanyalah orang yang diberikan bagitu banyak aktivitas. Mungkin kita lelah, tapi aku rasa itu adalah sebuah bentuk perlindungan yang manis. Bila kita mau memahami dari sudut pandang yang berbeda.
Bila Allah memberikan begitu banyak amanah kepada kita, tidak hanya urusan diri sendiri, tapi juga amanah orang lain. Mungkin itu adalah sebuah bentuk perlindungan-Nya agar pikiran kita tidak terbang kemana-mana. Dia membuat waktu kita penuh dengan hal-hal yang bermanfaat. Pikiran kita dicurahkan untuk hal-hal yang jauh lebih penting daripada sekedar melamunkan seseorang. Membayang-bayangkan masa depan. Padahal masa depan itu adalah hari ini. Hari yang sedang kita jalani.
Allah tidak ingin membiarkan kita memikirkan seseorang. Meski seseorang itu benar, tapi memikirkannya berlebihan bukanlah sebuah hal baik. Meski seseorang itu takdir, tapi terus menerus membayangkannya juga bukan sebuah kebaikan. Allah melindungi kita sedemikian rupa. Dengan aktivitas yang tidak hanya membuat kita lupa memikirkannya, tapi justru meningkatkan kapasitas kita sebagai seorang manusia.
Allah ingin melindungi kita dari perasaan yang tidak menentu. Allah memberi kita banyak kegiatan, banyak acara, banyak pekerjaan, agar kita tidak sempat galau. Tidak sempat memikirkan hal-hal yang banyak asumsinya. Tidak sempat membayangkan tentang seandainya, kalau saja, bilamana, dan berbagai kata andai lainya.
Mungkin kita lelah, mungkin kita bertanya-tanya mengapa seolah waktu kita habis sampai tenaga kita pun rasanya sudah tidak bersisa. Sungguh benar kata seorang imam, “Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.”
Hari ini kita sedang berjuang, bahkan berjuang untuk memenangkan hati kita sendiri. Dan segala bentuk aktivitas kita yang benar-benar menyita waktu kita telah menyelamatkan kita dari segala macam godaan perasaan. Karena kita tidak tahu, kejutan apalagi yang akan Dia berikan.
Karena kita tahu, bahwa dengan mengisi hari-hari dimasa muda ini akan banyak sekali cobaan. Kita sama-sama tahu bahwa hati manusia sering condong ke hal-hal selain-Nya. Maka, semoga Allah selalu tetap menjadi yang pertama. Diantara begitu banyak hal yang sedang mengisi hari dan hati kita, semoga Allah tetap menjadi yang pertama.
(Penulis adalah Mahasiswa Papua)
Editor: Frans Pigai
Posting Komentar