Foto: Dok, Prib Albert G/KM |
Oleh: Albert Gobai
ARTIKEL, KABARMAPEGAA – Kami sebagai anak adat dan seorang staff yang bekerja di Grasberg Operation di PT Freeport Indonesia ingin menyampaikan beberapa point penting yang harus diketahui oleh pihak yang berwewenang untuk menagani PT Freeport bahwa;
Pertama, Setiap organisasi yang ada di lingkungan PT Freeport Indonesia, wajib bersatu dan bersuara demi karyawan/i yang sudah di PHK dan dirumahkan itu, tidak boleh berdiam diri. Jangan berpura-pura tidak tahu masalah ini, dan selama ini kami sudah mengamati bahwa, kalau mau berbicara untuk mogok kerja dan lain-lain, maka itu cepat merespons. Ada apa di balik itu? Dan pemotongan secara otomatis per beberapa ribu karyawan/i adalah nominal Rp, 50.000.00, itu percuma kah? Tolong ingat itu baik-baik.
Kedua, Saya berharap agar Pemerintah pusat dan PT Freeport Indonesia bisa segera mengekspor konsentrat tembaga sehingga kegiatan operasi produksi kembali berjalan normal. Kami ini sebagai aset negara dan pembayar pajak aktif. di mana keberpihakan pemerintah kepada kami?
Ketiga, Untuk pekerja langsung PTFI, statusnya masih PHK dan dirumahkan. Namun, belum ada kepastian kapan karyawan/i tersebut bisa kembali bekerja, kalau memang masalah ini belum ada titik temu maka itu. Saya sampaikan kepada pemerintah pusat bahwa, seluruh karyawan/i yang sudah di PHK dan dirumahkan itu segera diangkat PNS secara massal. Karena di Timika, banyak pengangguran maka setiap hari terjadi masalah terus, kalau Presiden Jokowi-JK tidak bisa merespons masalah PT Freeport ini, segera dipanggil kembali seluruh pendatang yang domisili di tanah Papua.
Keempat, Pribadi saya, saya sangat bingung, apa yang dilakukan oleh kedua belah pihak ini, karena tanpa diketahui oleh pemihak pemilik alam dan kekayaannya ini. Saya berharap pemerintah pusat dan PT Freeport Indonesia bisa segera mendapatkan solusi terbaik dari perbedaan pendapat yang terjadi belakangan ini.
5. Pemerintah pusat dan PT Freeport Indonesia, lakukan apa yang baik bagi semua orang, karena kekayaan ini bukan punya kalian, yang punya kekayaan adalah Orang Papua, mengapa bisa terjadi begini? Kalau tidak tutup PT Freeport. (Frans P/KM)
*) Penulis sdalah Seorang Staff yang Bekerja di Grasberg Operation , PT Freeport Indonesia
Posting Komentar