Foto: Dok, Prib, Mario Y/KM |
Oleh: Mario Yumte
CERPEN, KABARMAPEGAA – Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata "Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100, Ibu ada perlu buat beli beras.”
"Anaknya tidak langsung menjawab, tapi dengan raut muka datar ia berkata bahwa, Iya Bu.
Kata anaknya, “Nanti aku tanya istriku dulu." Seakan berat untuk mengiyakan karena belum tentu istrinya mengiyakan.
Ketika aang anak masuk ke dalam rumah, ia melihat dus susu anaknya masih ada banderol, harga Rp, 50.000. Kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 tahun = 36 juta, dia berpikir waktu balita dia hanya diberikan Air Susu Ibu (ASI) oleh ibunya. Harganya tak terhingga super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika di dapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar.
Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dengan gratis.
Maafkan anakmu ini yang tidak tahu balas budi. Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp, 3 juta, sambil menangis ia berkata: "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya! Hartaku adalah juga milikmu. Doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu.
Jawab sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di surga nanti dalam kebahagiaan hidupnya.”
Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di teleponmu, jadikan ladang pahala dengan memberikan ke orang lain. Bagi para istri ingatlah bahwa, rezeki dari suamimu adalah juga hak mertuamu dan juga perlakukanlah Ibu Mertua seperti ibu kandung sendiri.
Tolong di simak kisah ini agar banyak yang tahu dan merenungkan dari kisah ini. Semoga dapat membahagiakan orang tuanya. (FP/KM)
Posting Komentar