Pemasangan aksi bakar 1.000 Lilin Bentuk Senjata oleh Front Persatuan Rakyat dan Anti Militerisme (FPRAN) Kota Bandung Foto : Mateus Tekege |
BANDUNG,KABARMAPEGAA.Com - Aksi bakar seribu lilin dilakukan Mahasiswa dan Pemuda Papua yang tergabung dalam Front Persatuan Rakyat dan Anti Militerisme (FPRAN) Kota Bandung,Senin malam (07/08/2017).
Jack Peyon koordinator aksi mengakui aksi bakar lilin ini tujuaan wujud rasa kemanusiaan dan keprihatinan terhadap tragedi penembakan tanggal 01 Agustus 2017 di kampung oneibo,Deiyai,Papua yang menyebabkan satu warga ditembak dengan timah panas dan belasan warga lainya mengalami luka-luka.
Aksi bakar lilin digelar di taman cilaki Bandung.
Salah satu anggota front persatuan rakyat dan mahasiswa anti militerisme Jack Peyon mengatakan Aksi bakar 1.000 lilin sebagai aksi belasungkawa dan turut berduka cita terhadap masalah yang terjadi di Kabupaten Deiyai.
Menurut Peyon, aparat indonesia tidak asal main tembak sembarang yang menyebabkan nyawa orang melayang.
“Kami melakukan aksi pemasangan 1.000 lilin ini sebagai bentuk solidaritas dan rasa belasungkawa "duka cita" atas peristiwa penembakan yang menewaskan Yulianus Pigai dan belasan orang lainnya mengalami luka berat setelah ditembak dengan peluru timah panas oleh aparat indonesia yang kini sedang dirawat RSUD.
Dalam aksi bakar lilin,Jack Peyon mennegaskan,pemasangan lilin dibentuk persis senjata api yang sedang tembak peta Papua ini arti dan makna tersendiri.
Makna pemasangan lilin berbentuk senjata api, Kata Koordinator aksi bakar lilin Jack Peyon,aparat indonesia melakukan berbagai tindakan penembakan secara spontanitas terhadap masyarakat Papua tanpa melihat fakta dan bukti yang tempat kejadian perkara.
Melky Tabuni yang hadir aksi 1000 lilin untuk penembakan Deiyai ini mengapresiasi kepada front persatuan rakyat dan mahasiswa anti militerisme kota bandung.
"Ini langkah luar biasa yang harus didukung, gerakan simpatik ini menjadi langkah penting mahasiswa dan pemuda mendukung proses hukum terhadap warga kampung Oneibo,Deiyai,Papua," ujar Melky Tabuni yang adalah Koordinator Lapangan Front.
Sejauh Pantauan media ini, masa aksi bentuk lingkaran dan bergandeng tangan sambil ucapkan nama - nama para pejuang yang sedang berjuang juga yang telah mendahului karena di tembak mati oleh aparat demi keadilan tanah dan bangsa Papua.
Pewarta : Mateus Tekege
Editor : MPP
Posting Komentar