Renungan Pagi
Sumber Pengharapan Kekal;
"Jikalau
kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita
adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia"
(1
Korintus 15:19).
Bukan
hanya kematian yang melekat pada manusia yang telah jatuh, tetapi juga
ketakutan perihal kematian. Ada banyak cara dibuat manusia untuk dapat menerima
penghormatan kepada kematian dan orang mati. Suatu pandangan tentang
berhentinya kehidupan adalah tidak mengetahui apa pun, dalam ajaran Epicurean
menyatakan kematian adalah kekal, hilangnya kesadaran rasa sakit.
"Kematian bukan masalah bagiku;' kata Epicurus. "Itu bukan masalah
hidup atau mati, sejak dahulu tidak, dan sampai akhir pun tidak lagi.
Pandangan
kedua yaitu Stoics, mengajarkan bahwa menanggulangi rasa takut kematian
membutuhkan satu pemikiran seseorang tentang hal itu secara terus-menerus-bukan
dalam ketakutan, tetapi dengan melihat kehidupan sebagai pesta penuh keindahan
dan berhenti melihat ke belakang kepada tidak adanya kehidupan.
Filsuf
Spinosa memiliki pandangan yang berbeda. Dia merasa bahwa dalam mengatasi
ketakutan kematian seharusnya yang ada di dalam pikiran kita
tentang hal itu hanyalah sedikit bahkan tidak sama sekali. Leonardo da Vinci
memperjuangkan ide bahwa tempat tinggal hidup kita telah penuh dan kemudian,
adanya kematian, mengantar kebahagiaan ke dalam jurang yang sangat dalam untuk
selama-lamanya sebagaimana seorang yang akan berbaring pada malam hari setelah
bekerja keras pada hari itu.
Ada
juga pandangan lain, tetapi pandangan aneh, pandangan itu tidak menyediakan
arti dan pengharapan yang sesuai dengan pandangan Alkitab bahwa kematian
adalah tidur sementara dan bahwa hanya beriman dalam Yesuslah merupakan jalan
keluar dari rasa takut kematian kekal.
"Kamu,
pergi masuk!" Kata salah satu dari dua pemuda yang berdiri di depan
tambang yang sudah ditinggalkan. "Tidak!" Seorang pemuda kedua menjawab.
"Saya takut:' "Oh, pergilah lebih dulu;' pemuda yang pertama berkata.
"Jangan takut, Anda bukanlah yang pertama, lihat-Saya melihat
jejak-jejak masuk, "itulah masalahnya!" Jawab pemuda yang kedua.
"Saya melihat jejak masuk, tetapi saya tidak melihat adanya jejak
keluar:'
Kuburan
yang menganga menunggu kita semua, dan semuanya akan tetap masuk. Kita melihat
tidak ada tanda yang keluar-tidak ada, kecuali Orang Galilea yang dibangkitkan
itu. Dalam membuktikan kuasa-Nya atas kuburan, Dia bangkit dalam kemuliaan dari
kegelapan kematian, itulah sebabnya Setan berusaha menghalangi-Nya. Dia
merusak rencana Setan; Dia merusak ikatan kuburan; Dia bebas dari pertarungan
atas kutuk kematian. Kemenangan-Nya ada lah jaminan pemulihan dari kuasa kutuk
kepada kehidupan kekal. Melalui semuanya itu kita harus percaya, bersukacita dalam
penurutan, menuju pengharapan kebangkitan yang bahagia.
Posting Komentar