Yogyakarta,(KM)--Bayi Yesus Kristus lahir dalam keluarga, sehingga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Intan Jaya kota study Yogyakarta Solo, rayakan natal bersama dalam keluarga, karena kami berpikir pentingnya kami rayakan natal ini berawal dari dalam keluarga, semoga dengan ini kami di satuakan melalui kelahiran-Nya untuk membangun tali persaudaraan, kerjasama, saling memiliki dan saling menjaga. Hal ini disampaikan oleh Krismas Bagau Ketua IPMO Se-Jawa Bali, kepada Media ini, Jumat, (18/12/15).
Kegiatan ibadah natal bersama ini berlangsung dari asrama putra IPMMO Jl. bakun no 397, Condon Catur, Sleman, Yogyakarta. Dalam perayaan ibadah natal ini, dipimpin oleh Bpk Lukas Muyapa, dalam bentuk Ibadah Oikumeneyang diikuti oleh seluruh anggota IPMMO Joglo maupun Partisipan.
Ketua Korwil Jog-Lo, Yosias Selegani, dalam sambutannya mengatakan, "Melalui Ibadah Natal yang menandakan kedatang atau kelahiran Tuhan Yesus, saya harap masalah-masalah yang sulit ditangani dalam menjalankan roda organisasi, dimana BPH bersama anggota yang kadang sulit untuk menyatukan ide. Semua itu dapat teratasi dengan baik nantinya dan saya percaya, dengan Kelahira-Nya kita di persatukan dalam satu keluarga. Akan berjalan baik di hari-hari mendatang". Harapannya.
Sela-sela itu, senioritas IPMMO, Apinus Janambani memberikan apresiasi kepada panitia dan anggota IPMMO Joglo yang mana telah menyukseskan ibadah natal tersebut.
Ibadah natal ini, tamba Krismas, Inisiatif dari anak-anak asrama, yang bersifat natal korwil, tapi untuk kegiatan Natal besaran yang melibatkan seluruh mahasiswa/i dan pelajar yang ada di kota studi Se- Jawa Bali akan berlangsung pada tanggal 29 Desembar 2015 s/d 01 Januari 2016. Yang menjadi tuan rumah tahun ini di Korwil Bandung. Tegasnya
Sementara itu, pantauan Mediai ini, ibadah natal korwil Joglo menga,bil thema dengan mengukutip ayat dari Alkitab "Hidup Bersama Keluarga" (Kej 9:16) dan Sub Thema " Sebab Seorang anak telah lahir untuk kita, Seorang Putera diberikan untuk kita" ( Yesaya, 9 : 5). Dan akhir kegiatan mereka memberi salam kepada sesama yang hadir kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
"ketika kita tidak mengenal Tuhan sebagai Raja, maka, hidup kita bagai berjalan dalam kegelapan" kutib saat renungan, oleh Bpk Lukas.
Kegiatan-kegitan seperti ini, jarang diperhatikan oleh Pemda Intan Jaya, dalam hal pendanaan melalui Dinas Kesejatraan Masyakarat Kab Intan Jaya, baik untuk Korwil maupun Se-Jawa Bali. pungkas Bagau.(Manfred Kudiai/KM)
Posting Komentar