Usai pembacan Sumpah Janji kepengurusan Baru IMAPA Bogor yang di pandu ketua IMAPA Bogor Yunus E Gobai.(Foto: Petrus Pekei/KM) |
Bogor, (KM)--Badan Pengurus Harian (BPH) Ikatan Mahasiswa Papua (Imapa) Bogor, Jawa Barat, masa bakti dua tahun, periode 2016 s/d 2018, dilantik. Pelantikan ini berlangsung pada, Minggu, (14/08) bertempat di Aula Universitas Nusa Bangsa (UNB).
Dengan pelantikan ini diharapkan membawa Imapa Bogor kedepan untuk lebih baik dan mandiri serta memperkuatkan Ikatan Mahasiswa Papua yang sedang mengenyam pendidikan di Bogor
Dalam pelantiakan tersebut, BPH dengan masa jabatan 2 (dua) tahun diantaranya: Ketua, Yunus E. Gobai, Wakil Ketua, Bernard Rumpedai, Sekretaris I, Pendison Tabuni, Sekretaris II,Filipus Mandowally dan Bendahara I, Linda Marar dan Bendahara II, Iriani Murib.
BPH baru tersebut telah terima tanggungjawab penuh yang diserahkan oleh BPH lama dan BPH Baru siap siaga menjalankan tugas dengan semaksimal mungkin.
Yunus E Gobai, Ketua Imapa baru, kepada www.kabarmapegaa.com mengatakan, Saya sebagai Ketua Imapa Bogor, siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan yang saya miliki.
“Saya himbau kepada rekan- rekan saya yang sedang mengenyam pendidikan kota Bogor, bahwa mari kita satukan ikatan persahabatan, sesuai dengan visi dan misi kita yang kita impikan,” tegas ketua yang baru dilantik ini.
Yunus mengaku, dirinya sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Seluruh Kota Bogor siap menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan AD, ART yang sudah ditetapkan, dan kalau saya melanggar AD, ART yang sudah ditetapkan, saya siap terima resiko yang akan diberikan oleh rekan-rekan atau sesuai AD, ART.
Yunus juga berpesan kepada seluruh mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di kota Bogor, bahwa apapun masalah yang terjadi, kita punya wadah yakni Imapa, sehingga masalah itu harus kami selesaikan melalui Wadah yang ada.
“Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi satu hal dengan yang lain yang tidak kami inginkan. Jadi , kita punya wadah yang jelas, masalah apapun kita harus bicara dalam forum supaya masalah tersebut selesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya
Sementara itu, atas nama Imapa Bogor, melarang keras kelakukan mahasiswa yang suka minum minuman keras (Miras), karena Imapa menilai melalui miraslah melumpuhkan mentalitas dalam proses perkembangan di dunia pendidikan.
Lebih mendalam, Pembina Imapa Bogor, Drh, Kukuh Galih Waskita juga membenarkan tindakan Imapa Bogor atas penyataan larangan miras.
“Saya tekankan lagi kepada mahasiswa Papua yang sedang kuliah di Bogor, terutama Putra, jauhkan dari yang namanya miras. Karena Miras kami anak-anak Papua makin hari makin menurun, kalau bukan kita ini, siapa lagi?. Stop Sekarang juga,” tegasnnya
Menurut Kukuh, kalau kita tidak jauh dengan yang namanya miras tidak lama lagi generasi Papua akan punah.
“Saya ini kulit putih, rambut lurus, tapi darah dan tubuh saya adalah orang Papau,” katanya
Kata Kuku, Jangan takut dengan apa yang terjadi, tapi siapkan fisik dan mental untuk melawan musuh pendidikan.
Pewarta: Petrus Pekei
Editor: Manfred/KM
Posting Komentar