Logo IPMMO Se-Jawa Bali.Ist |
YOGYAKARTA, KABARMAPEGAA.COM--Tanggapan seluruh mahasiswa setelah terjadi konflik sanggat kecewa. Artinnya masyarakat Intan Jjaya dan wilayah yang sebelumnya boleh dikatakan aman dan damai dari segi konflik, akhirnya bisa menimbulkan konflik horisontal. Semua itu disebabkan karena permainan politik dan tidak adanya profesinalisme dan transparansi oleh pihak penyelenggara pilkada sehingga menimbulkan banyak masyarakat menjadi korban.
Hal ini disampaikan oleh KArpus Belau, Selaku Sekretaris Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) se-Jawa Bali kepada media ini, saat diwawancara via FB, Selasa, (07/03/2017).
Belau menjelaskan, tentuhnya konflik yg sudah terjadi merupakan diluar dari harapan kita semua.solusi dari konflik yg sudah terjadi sudah di muat di di pernyataan sikap melalui media mapega dengan harapan dapat memproses dan menindaklanjuti beberapa pernyataan sikap yg sudh dimuat.
Menurutnya, terkait dengan beberpa media nasional yang sudah mewartakan berita konflik pilkada di kabupaten Intan Jaya, masih belum komplit sebab-akibat dari kerucuhan yang sudah terjadi.
“contohnya, pernyataan gubernur di salah satu media bahwa, penyebab dari konflik pilkada di Intan saya adalah isu SARA yang tidak seharusnya,” bebernya.
Pertanyaannya, lanjut Belau, apakah konflik itu di sebabkan karena toh isu SARA atau ada penyebab-penyebab lainya?
“Bila penyebabnya isu SARA sebagai salah satu pemicuh konflik,masuk akal. Karena penyebab terjadi konflik selain ISU SARA, kami beranggapan bahwa ketidakadaan profesionalisme,transparansi dan kerja sama dri lembaga penyelenggara PILKADA,” katanya
Jadi, ia minta, harus soroti semua sisi penyebabnya, agar mencari solusi dari pihak pemerintah bisa arif dan bijaksana.
Kata Belau lagi, selain itu warta dari beberapa media di jakarta juga tidak yang sebenarnya. “Kita pikir itu bukan hal yang baru. Tentuhnya semua media dari Jakarta akan mewartakan berita yg tidak komplit berkaitan dgn konflik yg terjadi di seluruh tanah papua dan diyakini hanya pencitraan dan mempunyai kepentingan terselubung,” Pungkasnya
Sebagai Badan Pegurus Harian IPMMO, Ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa kepda pihak Pemerintah Pusat, Provinsi dan daerah secepat mencari solusi agar hal yg serupa tidak terulang kembali. Penyelesaian tidak hanya membayar pihak korban dengan uUang tetapi bagaimana cara pemerintah dialog empat mata dengan para bakal calon,penyelenggara Pilkada dan Pihak keaman dan perwakilan dari semua elemen masyarakat agar berbicara dari hati ke hati serta berkomitmen supaya konflik yang mengacaukan keamanan masyarakat tidak dpt terulang lagi.Jangan masyarakat menjadi korban konflik hanya demi kekuasaan segelintir orang.
Kami mahasiswa akan ikuti bagaimana proses penyelesaian konflik yang sudah terjadi. Bila konflik serupa terjadi kembali,akan berkoordinasi dengan semua mahasiswa yg ada kota studi baik itu dari kota studi yang ada di seluruh Papua, Sulawesi dan se-Jawa Bali untuk solusi apa yang terbaik untuk akan menanggapinya.
“Apapun solusi yang akan di ambil dalam penetapan kepala dan wakil kepala daerah,mahasiswa akan mendukung kepemimpinan dan setiap program lima tahun kedepan yang terpenting pihak penyelenggara melaksanakannya dengan jujur, profesional, dan transparan,” tutup Karpus Belau.
Liputor: Manfred Kudiai
Posting Komentar