Koord. GRDP, Sem Awom (Kiri), Koord. FIM, Tenius Kogoya (Tengah dari kiri) dan Anggota FIM (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura, (KM)---Aktivis Rakyat Papua yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Demokatik Papua (GRDP) dan Forum Independent Mahasiswa (FIM) kembali menyikapi kerja Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (KOMNAS HAM RI) dan Tim Adhoc, Kamis, (12/05/16) di Kantor KontraS, Padang Bulan, Abepura.
Dilakukan penyikapan itu, karena kerja Komnas Ham RI dan tim adhoctidak serius menanggani kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Enarotali Kabupaten Paniai yang menewaskan 4 pelajar berseragam sekolah dan belasan warga sipil yang mengalami luka serius sejak 8 desember 2014 lalu.
Koordinator GRDP. Sem Awom, mengatakan, walaupun Komanas Ham sudah membentuk Tim adhoc pada bulan Maret, namun yang menjadi masalah adalah sampai saat ini tim adhoc belum melakukan pertemuan untuk membahas proses penyelidikan. Alasan yang muncul adalah belum ada dana dari pemerintah untuk melakukan kerja sedangkan batas waktu kerja hingga 31 Agustus 2016.
“Dengan tugas kerja cukup padat seperti menentukan prosedur dan mekanisme kerjanya serta memperhatikan standar-standar Nasional dan Internasional dan penyelidikan proyustisia serta membuat laporan penyelidikan yang ditandatangani oleh semua pihak penyelidik dan disahkan dalam sidang paripurna Komnas Ham. Karena tim adhoc beluim kerja sama sekali,”kata Awom Kepada Wartawan Saat dilakukan Jumpa Pers.
Sementara itu, Koordinator Forum Independent Mahasiswa (FIM), Tenius Kogoya, mengatakan, situasi ini justru diperparah dengan kebijakan Presiden Jokowi memberikan tugas kepada Menkoplhukam, Luhut Binsar Panjaitan untuk mencari bentuk penyelesaian pelanggaran Ham Papua dengan membentuk tim kerja yang tidak jelas sistem kerja.
(Alexander Gobai/KM)
Posting Komentar